Sabtu, 03 September 2011

Nama Allah Israel


Pencobaan terbesar adalah mencari tahu nama ALLAH. Dan dosa itu dilakukan oleh MUSA, ketika ia akan diutus oleh Allah untuk membebaskan Israel dari Mesir (Kel. 3:13-15). Sesungguhnya, ALLAH itu tidak bernama. Simaklah dengan cermat jawaban-Nya, ketika Musa bertanya : “Bagaimana tentang nama-Nya ?” Allah menjawab : AKU ADALAH AKU. Kalimat itu ditulis memakai 4 (empat) huruf mati atau konsonan : י ה ו ה  (JHWH). Sebutan ini : י ה ו ה, tidak pernah disebutkan oleh Orang Israel sejak dahulu sampai sekarang ini. Mengapa ? Karena orang Israel berusaha untuk tidak melanggar klausul Hukum Taurat : JANGAN MENYEBUT NAMAKU (י ה ו ה) dengan sia-sia (Kel. 20:7; Ul. 5:11).

PENGGUNAAN ISTILAH.  י ה ו ה, kata ini disebut tetragram (huruf suci). Tidak bervokal (huruf hidup). Kata י ה ו ה berarti : HIDUP atau HAYAT (bd. Maz. 36:10). Jadi kata itu tidak dimaksudkan Allah sebagai NAMANYA, melainkan cenderung menunjuk pada hakekat (esensi, da’at)-Nya. Ia adalah Allah yang Hidup, Sumber Hidup (simaklah pengakuan Petrus : Engkau adalah Mesiah, AnakALLAH YANG HIDUP -> Mat. 16:18). Allah itu HIDUP dan kehadiran-Nya bertujuanMENGHIDUPKAN, bukan mematikan atau membinasakan. Hal ini tampak dalam kesaksian Kitab Kejadian : “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah danmenghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Kej. 2:7). Dalam hubungan dengan  kesaksian Kitab Kejadian, saya menemukan konotasi baru, yakni : HIDUP (ALLAH) adalah PENOPANG KEHIDUPAN MANUSIA. Hidup ituKEKUATAN. Hidup itu DUNAMOS. Hidup itu ENERGI yang menggerakan. Semua itu bersumber serta mengalir dari ALLAH YANG HIDUP. Di sinilah orang kristen memahami KASIH dan KEBAIKAN Allah Yang Hidup. Ia membagikan HIDUP-Nya kepada manusia, termasuk alam semesta dan ciptaan lainnya.

Yang perlu disoalkan adalah : mengapa Allah tidak mau menyebut nama-Nya kepada Musa ?  dan ini beberapa alasan alkitabiah :

1. Allah tidak ingin orang Israel menjadikan nama-Nya sebagaimana dibuat oleh pemeluk agama-suku-budaya di Kanaan. Mereka itu menjadikan nama ilahnya (dewa-dewi) sebagai jimat yang tunduk di bawah kekuasaan dan mengikuti kemauan manusia.

2.  Allah adalah TUAN (bhs Ibrani : Adonaiy) atas Israel. Dia adalah TUAN yang berdaulat serta bebas melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Ia tidak terikat pada tempat dan waktu, juga tidak mengikatkan diri pada tradisi dan ajaran agama. Ia bisa meninggalkan Baith Allah atau Gedung Gereja, jikalau penyembah-penyembah-Nya tidak melakukan kehendak-Nya (bd. Yer. 7 : 1 – 15, khususnya ayat 3-4).